Singgung 'Partai Sombong', Megawati: Kok Dibilang Sombong, Emangnya Kenapa

JAKARTA, - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, bicara soal gelar yang disandangnya. Megawati membandingkan dengan gelar yang disandang ayahnya, Sukarno.

"Jadi otak saya sama beliau, ya kurangan sedikit saya, nggak berani saya samakan. Tapi kan doktor honoris causa saya, beliau kalau nggak salah 26 ya, saya udah 9. Ini udah tunggu karena pandemi ini 5 lagi loh. Jadi ya udah 13 ditambah profesor saya dua. Saya sampe mikir 'bisa tiga apa nggak ya'," kata Megawati dalam sambutannya di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (21/6).

Megawati lalu menyinggung ada pihak yang menyebut soal partai sombong. Megawati mengatakan bahwa dirinya tidak sombong.

"Kenapa? Karena saya buktikan, bukan untuk sombong. Ada orang mengatakan nanti, 'Ibu Mega sombong banget ya', karena ada juga yang mengatakan 'ada sebuah partai sombong sekali'. Lah piye, kok dibilang sombong, emangnya kenapa," ucap Megawati.

Megawati menegaskan bahwa dirinya tidak menjelekkan partai politik dan ketua mana pun. Megawati mengungkapkan bagaimana dia membentuk PDIP.

"Saya tidak pernah loh, tidak pernah menjelekkan partai mana pun. Tidak pernah menjelekkan ketua apapun," katanya.

"Saya berjalan sendiri membentuk partai saya yang saya hormati dan sayangi yang bernama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," imbuhnya.

Seperti diketahui, Ketum NasDem, Surya Paloh, meminta kadernya untuk tidak merasa hebat sendiri. Paloh mengatakan bahwa NasDem harus terbiasa dengan humor.

"Jadi buang itu praktik kesombongan, merasa hebat sendiri, merasa paling mantap sendiri, itu bukan NasDem. Ada urusan apa? NasDem masih banyak stok senyumnya. NasDem harus terbiasa dengan humor, dengan canda, dan tertawa berpolitik dengan sukaria, itu jauh lebih baik," kata saat berpidato di acara penutupan Rakernas NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta pada Jumat (17/6).

"Apa yang mau kita tiru dari semangat berpikir seperti itu, dengan modal kesombongan seakan-akan yang paling benar paling kuat paling berkuasa, tidak ada itu artinya bagi NasDem," imbuhnya.



sumber: www.jitunews.com